Kaum gelandangan mencerminkan sebuah lingkungan yang sakit dan penderitaan sekelompok manusia. Jika kemudian hal ini diangkat menjadi sebuah game yang dibalut dengan kekerasan, sebuah kontroversi pun muncul.
Clodogame alias Trampgame adalah nama game online ini. Dirilis minggu lalu, game gratisan ini telah menarik minat 5.000 orang gamer yang mendaftar.
Selain diajari untuk menyelami kehidupan kaum gelandangan, seperti bermain alat musik, memelihara binatang peliharaan dalam game ini, para pemain juga akan diajak untuk melakukan kekerasan, seperti melakukan pembobolan, pencurian, dll.
Semua itu harus dilakukan untuk bertahan hidup di tengah kerasnya lingkungan. Mereka yang bisa memainkannya dengan lihai akhirnya dinobatkan menjadi "rajanya jalanan", "gelandangan yang paling berbakat di Perancis".
Yang kontra dengan game ini menilai bahwa game dengan penyajian di atas merupakan hal yang tidak pantas, karena mengangkat sebuah penderitaan besar.
"Ini adalah ejekan, penghinaan dan hal yang memalukan dengan menjadikan para gelandangan sebagai objek olok-olok, " ujar Jean-Francois dari Red Cross. "Bagaimana bisa seseorang membuat game semacam ini? "tambah Berly dari ketua perkumpulan gelandangan, CDSL.
Namun pembelaan dilancarkan oleh Farbflut, perusahaan dari Jerman yang membidani game ini. Mereka mengatakan bahwa dengan adanya game ini akan bisa meningkatkan keprihatinan di kalangan anak muda.
Juru bicara Farbflut mengatakan, beberapa dari para gamer malah menanyakan tentang tempat di mana mereka bisa berdonasi untuk kaum papa itu.