Korban tewas akibat awan panas 'wedhus gembel' pada Jumat 5 November 2010 dini hari sebagian besar belum bisa dikenali. Dari 64 korban tewas baru sekitar 15 jenazah yang sudah diketahui identitasnya. Pantauan VIVAnews.com di ruang jenazah RS Sardjito, Yogyakarta, Jumat 5 November 2010, jelang tengah malam, baru ada sekitar 15 jenazah yang sudah diberi kain kafan.
15 jenazah yang sudah dikafani itu masing-masing sudah diberi identitas. Selain itu, ada dua keluarga yang sudah akan mengambil jenazah kerabatnya.
Selain 15 jenazah tadi, beberapa jenazah lainnya masih menunggu untuk diidentifikasi tim dokter. Jenazah-jenazah itu terletak tidak di dalam satu ruangan.
Ada beberapa jenazah yang diletakkan di satu ruang yang sama, ada yang diletakkan di atas meja di ruang berbeda, ada pula yang masih diletakkan di atas lantai.
Beberapa jenazah lainnya bahkan masih berada di dalam kantung mayat di lorong belakang gedung forensik. Petugas masih terus berupaya mengidentifikasi. Sisanya, sekitar 49 lainnya belum diketahui identitasnya. "Hampir semuanya belum diidentifikasi," kata petugas kamar mayat yang enggan disebut namanya.
Menurut dia, jumlah mayat yang ada di RS Sardjito adalah 64 jenazah. Informasi sebelumnya yang menyebut ada 69 jenazah itu dinilai ada sedikiti kesalahpahaman.
Para korban ini 'melengkapi' korban-korban wedhus gembel Merapi sejak 26 Oktober 2010. Hingga kini total korban tewas mencapai 109 orang, dengan korban luka bakar mencapai 78 orang.