Memang sudah darahnya pembalap, meski pada awalnya hanya menonton ayahnya balapan, namun lama-lama wanita manis ini tergiur juga pada arena kebut di sirkuit tersebut, setelah mengetahui kalau balapan tidak hanya lurus saja.
Padahal, saat itu, Rally Marina belum lagi bisa nyetir mobil. Namun, keinginan yang kuat tersebut membuat dirinya berani mengatakan keinginannya tersebut pada ayahnya.
"Tapi jangan bilang-bilang mamah yah," ujar Marina menirukan suara sang ayah, ketika berbincang dengan detikOto, di sela-sela acara Top1 - GT Radial Safety Driving For Community, di Bussiness Center MGK Mega Kemayoran, Jakarta, Sabtu (13/3/2010)
Sejak hari itu, ayahnya selalu menyuruh Marina latihan nyetir, kemudian diajarkan teknik-teknik balapan setiap hari sehabis pulang sekolah, sehingga akhirnya ia terbiasa membesut mobil hingga kecepatan 195 km per jam.
"Karena belajarnya pakai mobil balap, kan koplingnya sensitif, jadi pas pakai mobil biasa langsung bisa," ujar Marina yang sehari-hari menggunakan Suzuki Swift keluaran tahun 2007.
Anehnya, sebagai seorang pembalap yang biasa utak-atik mobil,justru Suzuki Swift kesayangannya ini tetap dibiarkan standar bawaan pabrik. "Aku sudah bosan pakai mobil modif, justru pengennya mobil standar aja," ujarnya.
Bentuknya yang lucu, menjadi daya tarik tersendiri bagi Marina untuk mengemudikan Suzuki Swift. begitu juga ketika ditanyakan apa mobil impiannya, ia menjawab Audi TT, namun dengan performa Nissan Skyline GTR. Wow!
"Lagi-lagi, aku suka sport car yang bodinya bulet-bulet kaya Audi TT, tapi kalau untuk performa mending Skyline GTR deh," papar Marina yang mengaku takut kalau disuruh ngebut di jalan raya karena faktor keselamatan.