Masih segar juga di ingatanku ketika ada seorang teman yang telpon pas waktu sahur di bulan ramadhan kemarin, beliau memohon dipinjamkan sejumlah uang untuk ganti rugi mobil yang secara tidak sengaja ditabrak suaminya ketika mereka sekeluarga (teman saya,suami,dan dua anaknya) sedang naik motor di daerah pondok indah karena rem motornya blong. Saat itu mobil dikendarai oleh seorang sopir yang ternyata dimiliki oleh seorang anggota "DPR RI". Ironisnya sang anggota Dewan memaksa sopirnya untuk meminta temanku mengembalikan mobilnya seperti semula (yang jumlah biayanya jutaan), padahal saat itu salah satu anak temanku juga terpental sampai keluar darah dari mulutnya.. T_T

Miris banget ngeliatnya.. Betapa anggota Dewan yang harusnya ikut mensejahterakan rakyat.. Ini malah menyiksa tanpa ada rasa iba sedikitpun..Apa artinya sih harga segitu sama harta-hartanya yang melimpah, kalaupun itu mobil dinas pasti ada tunjangan-tunjangan perbaikan juga kan..
Di sisi lain membuatku lebih berhati-hati, inget kata salah satu temen "Jangan sampe bisa ganti tapi gak bisa beli". Iya kalo yang kita keluarin cuma untuk biaya ganti rugi, kalo plus biaya rumah sakit kita ditambah ga bisa pergi kerja selama berhari-hari.. Huks malah nyusahin keluarga juga jadinya..

Dalem hati masih nyari solusi;gimana cara ngilangin kantuk waktu lagi bawa motor.. Kebiasaan jelek yang gak ilang-ilang "Tertidur saat menyetir motor" ;p