Menggunakan mouse dalam jangka waktu yang lama, ditambah modelnya yang tidak pas, ternyata bisa menimbulkan 'gigitan' alias gangguan kesehatan yang dikenal dengan nama 'mouse arm'. Untuk menghindarinya, pertimbangkan jangka waktu penggunaan mouse dan bentuk mouse Anda.
'Mouse arm' sebenarnya adalah sebutan untuk sindrom RSI (Repetitive Stress Injury). Psikologis Hardo Sorgatz dari Technical University of Darmstadt mengungkapkan, bahwa gangguan kronik ini bisa dipicu jika ada gerakan berulang-ulang terus menerus saat memakai mouse.
Pilih mouse berbentuk simetris, yang memungkinkan perpindahan antara tangan kanan dan kiri. Dengan mouse ini pula Anda bisa mengurangi stres. Hal ini dianjurkan oleh Ahmet Cakir, direktur sebuah institusi penelitian private milik Institut Ergonomik di Berlin.
Para ahli juga menyarankan penggunaan alat navigasi Tablet yang dilengkapi dengan stylus (sebuah pena yang biasanya digunakan untuk PDA atau layar sentuh). Tablet, umumnya memiliki skala permukaan monitor 1:1. Alat yang biasa digunakan oleh seniman grafis tersebut menghindari gerakan memutar yang biasa dilakukan pemakai mouse untuk melintasi layar.
Alternatif lain lagi adalah penggunaan trackball. Perangkat yang dijuluki 'anti mouse' ini berupa bola yang digerak-gerakkan oleh pengguna untuk mengarahkan pointer di layar. Tidak seperti mouse, trackball bersifat stasioner alias diam di tempat.
Selain itu, cara yang disebut paling efektif adalah dengan menggunakan roller mouse. Perangkat ini sekilas mirip tatakan keyboard dengan bagian khusus di depannya. Bagian depan itu dilengkapi dengan pemutar (roller) di bagian tengahnya, yang bisa diakses baik oleh tangan kanan atau kiri. Selain itu juga terdapat tombol untuk klik kanan, klik kiri, klik ganda dan scroll.
Namun meski beberapa saran telah diungkapkan, Hardo Sorgatz menegaskan bahwa sakit yang dialami pengguna, selain dari mouse, bisa juga disebabkan oleh area kerja secara keseluruhan. Pengguna disarankan memeriksa postur duduk, atau ketinggian meja yang dipakai.