Koneksi internet yang lelet rupanya menjadi pemicu frustasi terbesar bagi sebagian warga Inggris. Presentase yang memilih internet sebagai biang kerok melampui antrian pelayanan kesehatan, ancaman PHK dan lainnya. Menurut penelitian yang dihelat oleh penyedia layanan seluler O2 itu tersebut, ada lebih dari 40% responden yang mengaku bahwa tidak mendapatkan akses internet yang cepat menjadi pemicu frustasi terbesar setiap harinya.
Jumlah ini melampui 14% presentase karena menunggu antrian pelayanan kesehatan National Health Service (NHS), 49% karena tidak bisa mempertahankan posisi pekerjaannya dan sebanyak 42% benci dengan kelakuan orang lain yang kurang sopan.
Selain itu, sebanyak 36% mengatakan mereka sangat jengkel pada pelanggan yang bersikap kurang bersahabat, 26% mengatakan frustasi atas tindak kekerasan yang pernah dialaminya dan 18% merasa frustasi atas ancaman PHK alias putus hubungan kerja.
Nah, sementara itu hampir tiga per empat dari 2.040 responden (73%) mengatakan akan senang jika pemerintah baru Inggris menyelesaikan masalah kecepatan broadband pada 100 hari pertama kerja mereka.
"Sejak ada pemerintah baru dan rencana Inggris untuk online dan terhubung pada tahun 2020, kita berharap sekarang lah saatnya untuk merubah ISP dan mengurangi frustasi akan lambatnya akses pada pelanggan kami," tambahnya.