Masih ingat 'Quit Facebook Day'? Gerakan yang menyerukan agar Facebooker keluar dari Facebook untuk selamanya itu rupanya tidak berdampak signifikan. Contohnya di negeri asalnya, Amerika Serikat, hanya ada dua persen Facebooker yang mengikuti gerakan ini.
Aksi 'Quit Facebook Day' merupakan bentuk protes sebagian Facebooker atas kebijakan privasi yang diterapkan situs jejaring sosial tersebut. Gerakan yang digagas Matius Milan dan Yusuf Dee asal Toronto ini menetapkan tanggal 31 Mei 2010 sebagai hari berhenti menggunakan Facebook untuk selamanya.
Jumlah Facebooker yang mencintai jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu masih lebih banyak ketimbang para penggiat aksi protes.
Belum diketahui jelas, apakah ini merupakan dampak pembaruan seting privasi Facebook yang baru diumumkan Zuckerberg pekan lalu. Yang jelas, studi Vision Critical ini memperlihatkan, 61 persen dari 699 pengguna yang disurvei mengaku senang dengan pembaruan tersebut.
Selain faktor di atas, kemungkinan lainnya yaitu karena seruan 'Quit Facebook Day' tidak terdengar gaungnya. Tercatat hanya 11 persen partisipan yang mengaku pernah mendengar soal gerakan itu.