Nasib Google memang tak terlalu baik di China. Mereka sempat bermasalah dengan pemerintah setempat terkait kebijakan sensor internet--walau pada akhirnya perusahaan yang dipimpin Eric Schmidt ini masih bisa beroperasi di sana.
Pasar mesin pencari Google di China pun terus merosot, tergerus oleh makin meroketnya popularitas mesin pencari buatan lokal, Baidu.
Langkah terakhir yang diambil pemerintah China pun niscaya tak akan terlalu menyenangkan Google. Melalui Biro Survei dan Pemetaan Negara, mereka meluncurkan sebuah layanan pemetaan online yang dinamai Map World. Layanan ini diproyeksikan untuk menantang layanan Google Earth di masa depan.
Map World bisa diakses secara gratis dan memungkinkan user-nya untuk mencari gambar dua atau tiga dimensi di seluruh penjuru muka bumi. Untuk mengeksplorasinya, pengguna internet cukup mengunjungi situs www.tianditu.cn atau www.chinaonmap.cn dan tak perlu melakukan instalasi seperti halnya layanan Google Earth.
"Dalam waktu dekat, Map World akan tumbuh menjadi brand terkenal China di pasar layanan peta online yang terbukti kehandalannya," tutur Direktur Biro Survei dan Pemetaan Negara China, Xu Deming.
Map World menampilkan gambar satelit dengan resolusi 500 meter. Resolusinya bisa dinaikkan hingga 2,5 meter untuk peta China dan 0,6 meter khusus untuk peta lebih dari 300 kota di China.
"Butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan layanan ini dengan semua gambar satelit yang diambil mulai tahun 2006 hingga 2010," tambah pejabat terkait, Jiang Jie.
Meski di masa depan Map World diharapkan bisa menyaingi Google Earth, namun China tetap realistis. Mereka menyebut Map World masih dalam tahap awal dan terlalu jauh jika sekarang harus dibandingkan dengan produk Google tersebut, yang memang sudah jauh lebih mapan.
"Layanan ini diharapkan bisa meng-update data geologisnya dua kali dalam setahun, sementara Google Earth mampu meng-update tiap beberapa menit lewat satelit. Layanan ini juga akan didukung lebih dari 80 mesin virtual untuk melayani 10 juta permintaan tiap harinya, sementara Google Earth punya ribuan mesin virtual," ujar Jiang.
Google belum bereaksi terkait peluncuran layanan ini. Juru bicara mereka di China, Marsha Wang, belum bisa dimintai komentarnya.