Selalu ada yang menarik dari Facebook, tapi situs jejaring sosial terbesar di dunia ini tak selamanya menyenangkan, terutama bagi para pencari kerja. Menurut studi yang dilakukan Microsoft baru-baru ini, profil seseorang di Facebook dapat merusak prospek pekerjaan mereka.
Berdasarkan studi tersebut, tujuh dari 10 perusahaan kini mulai melakukan riset secara online terhadap calon karyawan yang melamar pekerjaan.
Seperti dimuat laman Telegraph, Sabtu 30 Januari 2010, tak hanya Facebook, studi Microsoft juga menyinggung situs mikroblog Twitter yang tak kalah besar pengaruhnya dalam proses penyeleksian karyawan baru.
Keduanya kini seakan-akan menjadi "CV" baru para pelamar kerja.
Survey yang melibatkan sejumlah manajer SDM di 100 perusahaan teratas dari Inggris, AS, Jerman, dan Perancis ini menemukan bahwa 70 persen mengaku telah menolak pelamar karena perilaku mereka di dunia maya.
Tetapi, mereka juga tak memungkiri bahwa profil di Facebook atau Twitter juga membantu para pelamar untuk mendapatkan pekerjaan karena imej yang baik.
Peter Cullen, jurubicara Microsoft untuk studi terkait mengatakan, reputasi Anda di dunia maya bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan sesuatu yang harus dikelola secara proaktif.
"Dewasa ini, sangat penting bagi pengguna Web untuk menjaga reputasi online mereka agar bisa dilihat oleh perusahaan yang dituju," ujar Peter.
Biasanya, lanjut dia, kecerobohan-kecerobohan yang sering terjadi di Facebook adalah rentetan foto mabuk-mabukan, bahasa yang kasar, dan pesan-pesan yang mengeluh tentang hidup.
Menanggapi studi ini, Farhan Yasin dari Careerbuilder.co.uk mengutarakan hal senada. "Situs jejaring sosial merupakan media yang hebat dalam membuat koneksi antara masyarakat dan peluang kerja di tahun 2010. Melalui media sosial baru ini, mereka dapat mempromosikan pribadi mereka di internet," tukasnya.